Proyek Reservasi Jalan Dan Jembatan Tahun Anggaran 2023 Disoal Masyarakat Lebak
LEBAK- Suarametropolnews.com Proyek reservasi jalan dan jembatan yang dilaksanakan satuan kerja (Satker) Kementerian PUPR Provinsi Banten disoal warga masyarakat kabupaten Lebak.
Proyek itu antara lain, reservasi ruas jalan nasional III Simpang Malingping – Bayah kegiatan pembangunan jembatan Sukahujan, tepatnya di kampung Sukahujan Kecamatan Malingping.
Reservasi ruas jalan ruas jalan Leuwidamar – Cirinten dan ruas Simpang – Ciboleger, dimana tiga titik lokasi proyek itu menelan anggaran mencapai puluhan miliar.
Sedangkan seharusnya, sejumlah proyek tersebut sudah harus selesai diakhir Desember 2023, namun hinga saat ini masih belum rampung dikerjakan.
“Di tiga titik lokasi proyek pembangunan jalan dan jembatan di Lebak masih terlihat amburadul, itu karena diduga dikerjakan asal – asalan,”ungkap Dayat warga kabupaten Lebak kepada wartawan, Rabu (21/2/2024).
Di lokasi khususnya pekerjaan jembatan Sukahujan di ruas jalan Simpang Malingping – Bayah nampak pekerjaan jembatan diantaranya pengecoran dinding jembatan terlihat tidak maksimal.
Sementara, pekerjaan jalan ruas Leuwidamar – Cirinten dan ruas Jalan Simpang – Ciboleger dikerjakan tidak sesuai dengan waktu pelaksanaan yang direncanakan.
“Pekerjaan TPT dan saluran ruas jalan Leuwidamar – Cirinteun sudah banyak yang ambrol, di ruas jalan Simpang – Ciboleger pekejaan TPT dan saluran mangkrak bahu jalan banyak yang belum di berem”imbuh Dayat
Kata Dayat, tiga titik lokasi pekerjaan yang menelan anggaran puluhan miliar tersebut diduga adanya permainan antara pihak kontraktor dan bagian pengawasan jalan pada satuan kerja (satker) Kementrian PUPR Provinsi Banten.
“Dalam kegiatan pelaksanaan tiga titik lokasi proyek itu, saya menduga kuat ada permainan. Informasi dari pekerja, adendum yang diberikan kepada pelaksana dalam perpanjang pekerjaan alasannya tidak mendasar, misalnya pada proyek jembatan Sukahujan, itu ada dugaan perubahan kontruksi, jelas itu lemahnya pengawaasan pihak satker”tegas Dayat.
Sementara itu, ketika wartawan mendatangi kantor Satker Kementerian PUPR wilayah Banten, guna meminta konfirmasi kepada koordinator pengawas lapangan pada satuan kerja (satker) jalan nasional itu, Abdul, tidak berada di kantornya.
Namun, awak media hanya mendapatkan keterangan dari petugas security pada kantor Satker, Jana.
“Pak Abdul tidak ada ditempat, lagi kelapangan,”terang security tersebut, besok balik lagi aja pak. Malam ini pak Abdul datang, saya sampaikan ke beliau,”tukas Jana.Pewarta : D.Vistasio