Polsek Tanjung Duren Bersama Tiga Pilar Gelar Kerja Bakti Massal Pasca Kebakaran,Beri Bantuan, Trauma Healing Hingga Bantu Buatkan Surat Kehilangan
Jakarta Barat, Kejadian di Jakarta Barat para rabu siang, 3/1/2024 diwarnai oleh kejadian kebakaran yang melanda Gg. Sejahtera III Jelambar Utama IV Rt.06/08 Kelurahan Jelambar, Kecamatan Grogol Petamburan.
Api yang membara merusak sebanyak 10 rumah dan harta benda warga, meninggalkan duka bagi warga yang terdampak akan peristiwa kebakaran tersebut
Namun, di tengah kepedihan tersebut, kekuatan solidaritas dan semangat gotong-royong bangkit.
Polsek Tanjung Duren yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Tanjung Duren Kompol Muharram Wibisono, bersama dengan unsur 3 pilar (TNI, Polri, dan Pemerintah Kecamatan) serta melibatkan elemen masyarakat, mengambil inisiatif untuk membantu warga yang terdampak.
Sebuah aksi nyata yang memperlihatkan kepedulian dan kebersamaan untuk melaksanakan kegiatan kerja bakti di lokasi pasca kebakaran
Terlihat dari pantauan dilokasi puluhan aparat dan warga bergotong-royong membersihkan puing-puing sisa kebakaran, membersihkan lingkungan, dan mendirikan tenda-tenda sementara untuk mereka yang kehilangan tempat tinggal.
Saat dikonfirmasi Kapolsek Tanjung Duren Polres Metro Jakarta Barat Kompol Muharram Wibisono mengatakan, kehadiran kami disini Polsek Tanjung Duren bersama dengan 3 Pilar dan juga elemen masyarakat untuk membantu dan peduli terhadap sesama terlebih bagi warga kami yang sedang tertimpa musibah
Selain itu, tim medis juga disiapkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang mungkin mengalami tekanan psikologis atau masalah kesehatan lainnya akibat musibah ini.
” Selain itu kami juga akan memberikan bantuan kepada warga yang kehilangan surat berharga dengan membantu membuatkan surat laporan kehilangan ditempat, dan pelayanan dukcapil,” ucap Muharram Wibisono saat dikonfirmasi dilokasi, Kamis, 4/1/2024.
Pada akhir kegiatan, Kapolsek Tanjung Duren menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan kerja bakti massal ini.
Ia menekankan pentingnya solidaritas dan gotong-royong sebagai pondasi kuat dalam menghadapi musibah.
Semua pihak diharapkan terus bersatu dan mendukung proses pemulihan kehidupan warga yang terdampak.
Melalui kegiatan ini, bukan hanya puing-puing fisik yang berhasil dibersihkan, tetapi juga tumbuhnya semangat kebersamaan yang lebih kuat di antara masyarakat, aparat keamanan, dan pemerintah.
” Sebuah contoh nyata bahwa di tengah cobaan, kebersamaan adalah kunci untuk bangkit dan membangun kembali, Tutupnya,Hum/ksd